Batuan marmer adalah bantuan yang terbentuk dari batu kapur yang telah mengalami proses kristalisasi akibat pengaruh panas dan tekanan. Batu marmer juga dikenal sebagai batuan pualam. Dilihat dari distribusi warnanya, ada dua jenis utama batu marmer yaitu marmer putih dan marmer berwarna. Metamorfosa batu kaput murni menghasilkan marmer berwarna putih. Sementara itu metamoforsa batu kapur tidak murni (mengandung berbagai macam unsur pengotor) menghasilkan marmer berwarna.
Batuan Marmer dan Macamnya
Secara umum, batu marmer dikelompokkan berdasarkan tekstur, warna, dan komposisi mineralnya. Berikut ini adalah jenis marmer yang terkenal.
Jenis Marmer Berdasarkan Tekstur dan Warna
Salah satu jenis marmer paling populer adalah Statuary Marble yang memiliki karakteristik warna putih bersih. Selain itu, ada Architectural Marble yang memiliki tekstur, warna, dan kualitas sangat baik. Jenis marmer lainnya adalah Ornamental Marble yang hadir dengan warna yang sangat indah. Ada pula Onix Marble yang terkenal dengan kejernihannya karena terdiri dari bahan organik dan kalsit.
Marmer Lokal vs Impor
Selain itu, dilihat dari sisi komersialnya, marmer dibedakan menjadi dua jenis yaitu marmer lokal (ditambang di Indonesia) dan marmer impor. Umumya, batu marmer lokal berwarna terang, sedangkan marmer dari luar negeri berwarna gelap. Walaupun demikian, ada juga marmer impor yang memiliki warna sama dengan marmer lokal seperti marmer asal China yang berwarna krem. Perbedaan mendasar lainnya adalah pori-porinya. Marmer impor biasanya mempunyai pori-pori lebih rapat daripada marmer lokal. Untuk mengetahui kerapatan atau kepadatan marmer, dapat dilakukan dengan menyiram air pada permukaan air. Jika tetap berasa basah walau sudah dilap dengan kain kering, bisa dipastikan marmer tersebut berpori-pori besar.
Manfaat dan Fungsi Marmer
Batu marmer umumnya dimanfaatkan sebagai bahan lantai atau dinding sebuah bangunan karena karakteristiknya yang kuat dan dingin. Selain itu marmer juga digunakan dalam pembuatan patung, furnitur rumah, kijing makam, papan nama sekolah, plakat, dan sebagainya.
Batu Marmer terjadi Karena Apa?
Batu marmer terjadi dari batuan kapur (batu gamping) yang mengalami proses rekristalisasi karena tekanan dan suhu tinggi. Proses rekristalisasi tersebut menyebabkan terbentuknya struktur batuan baru bernama batu marmer. Jadi walaupun berasal dari batu kapur, batu marmer memiliki struktur yang benar-benar baru atau berbeda. Proses terjadinya batu marmer ini memakan waktu yang sangat lama yaitu sekitar 30 hingga 60 juta tahun.
Tambang Marmer di Indonesia
Di Indonesia, terdapat beberapa daerah penambangan marmer yang terkenal. Penghasil marmer terbesar di Indonesia adalah Aceh terutama di wilayah selatan Aceh. Urutan kedua ditempati oleh Lampung. Sangat mudah menemukan penambangan marmer di daerah ini, namun yang terbesar terletak di Desa Relung Helak, kabupaten Lampung Selatan. Daerah penghasil marmer lainnya tersebar di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan daerah lainnya. Setiap daerah menghasilkan marmer dengan ciri khas tersendiri. Marmer Tulungagung, misalnya, memiliki ciri khas warna merah yang sangat unik. Marmer dari Indonesia memiliki kualitas bagus sehingga banyak diekspor ke luar negeri.
Ukuran Marmer dan Tebal Marmer
Batuan marmer memiliki ukuran dan ketebalan berbeda-beda. Walaupun bervariasi, tetap ada ukuran seragam yang memudahkan proses shipping dan pemasangan. Untuk marmer standar tiles, misalnya, ketebalannya berkisar dari 1,5 hingga 2 cm. Sementara itu terdapat tiga ukuran standar yaitu 30×30 cm, 40×40 cm, dan 60×60 cm.
Demikian uraian mengenai batuan marmer sebagai tambahan informasi untuk diketahui dan dipelajari lebih jauh tentunya, semoga bermanfaat.